MATA KULIAH
KESEHATAN REPRODUKSI LANSIA

TUGAS KELOMPOK 1
NAMA : IMA AUFYA
HIDAYAH 163112540120061
NOVA
NOVIANTY 163112540120059
FITRAH NUR INSANI 163112540120019
UNIVERSITAS NASIONAL
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI DIV KEBIDANAN
TAHUN 2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas
tentang “ Perubahan fisik dan psikis pada Lansia ”.
Kami berharap agar setelah membaca dan mempelajari makalah
ini, pembaca dapat memiliki pertambahan pengetahuan yang lebih baik dan proses
implementasi, baik dalam bidang ilmu dunia, maupun ilmu akhirat.
Kemudian, mengingat proses makalah ini kami merasa sangat
jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu kami selalu membuka diri
untuk mendapatkan berbagai masukan dan kritikan agar kelak pembuatan
makalah selanjutnya lebih baik lagi.
Jakarta, 14 Maret 2017
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Setiap
manusia pasti mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan dari bayi sampai
menjadi tua. Usia tua adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang,
yaitu suatu periode dimana seseorang telah beranjak jauh dari periode dahulu
yang lebih menyenangkan atau beranjak dari waktu yang penuh manfaat. Usia
enam puluhan biasanya dipandang sebagai garis pemisah antara usia madya dan
usia lanjut (Hurlock, 1999). Menjadi tua merupakan suatu proses alamiah yang
berkesinambungan terus menerus sejak lahir ke dunia karena tidak terjadi secara
tiba – tiba. Masa tua tidak dapat direncanakan dan ditata sesuai keinginan.
Pada usia lanjut usia terjadi penurunan aspek fisik maupun aspek psikis, ulasan
lebih lanjut tentang masa tua akan dibahas dalam makalah ini.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa
Pengertian Masa Tua?
2. Apa
Saja Ciri-ciri Masa Tua?
3. Bagaimana
Perubahan Fisik, kognitif, motorik, psikososial, spiritual pada Masa Tua?
C. Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan dari
rumusan masalah tersebut, yaitu :
1. Untuk
Mengetahui Apa Yang Dimaksud Masa Tua
2.
Untuk Mengetahui Apa
Saja Ciri-Ciri Masa Tua
3.
Untuk Mengetahui
Perubahan Fisik, kognitif, motorik & psikososial, emosional, dan spiritual
Pada Masa Tua
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Masa Tua
Terlepas dari perbedaan dalam penentuan
waktu dimulainya status kedewasaan tersebut, pada umumnya psikolog menetapkan
sekitar usia 20 tahun sebagai awal masa dewasa dan berlangsung sampai sekitar
usia 40 – 45, dan pertengahan masa dewasa berlangsung dari sekitar usia 40 -45
sampai sekitar usia 65 tahun, serta masa dewasa lanjut atau masa tua
berlangsung dari sekitar usia 65 tahun sampai meninggal (Feldman, 1996).
Freud (Bischof:1976), seseorang
dikatakan tua/dewasa apabila orang itu bertanggung jawab terhadap pekerjaan
sehari-hari dan cinta yang telah diikrarkan khususnya kepada pasangan
pernikahan. Freud juga menjelaskan bahwa seseorang dikatakan dewasa apabila mau
dan mampu bertanggung jawab terhadap segala tingkah laku, pekerjaan dan karir
yang dilakukan sehari-hari.
Menurut Bernice Neugarten (1968) James
C. Chalhoun (1995) masa tua adalah suatu masa dimana orang dapat merasa puas
dengan keberhasilannya.
Badan kesehatan dunia (WHO) menetapkan
65 tahun sebagai usia yang menunjukkan proses penuaan yang berlangsung secara
nyata dan seseorang telah disebut lanjut usia. Lansia banyak menghadapi
berbagai masalah kesehatan yang perlu penanganan segera dan terintegrasi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggolongkan lanjut usia menjadi 4 yaitu :
usia pertengahan (middle age) 45 -59 tahun, Lanjut usia (elderly) 60 -74 tahun,
lanjut usia tua (old) 75 – 90 tahun dan usia sangat tua (very old) diatas 90
tahun.
Dari beberapa penjelasan di atas dapat
disimpulkan bahwa masa tua
adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang. Masa ini dimulai dariumur
enam puluh tahun sampai meninggal, yang ditandai dengan adanya perubahan yang
bersifat fisik dan psikologis yang semakin menurun.Proses menua (lansia) ini
merupakan proses alami yang disertai adanya penurunan kondisi fisik.
B.
Ciri
– Ciri Masa Tua
Menurut Hurlock (1980)
terdapat ciri – ciri lanjut usia yaitu :
1.
Usia lanjut merupakan
periode kemunduran, penurunan fisik pada anggota tubuh tersebut meliputi :
Kulitnya semakin keriput dan mengkerut
sehingga tampak kering. Sudah tidak mempunyai gigi sehingga merubah bentuk
mulut, sehingga banyak orang yang lanjut usia yang memakai gigi palsu, bahkan
karena ekonomi yang tidak mendukung menyebabkan mereka para lansia tidak
memakai gigi palsu. Pipi mengkerut dan terlihat longgar dan kempot. Tumbuh uban
pada seluruh rambut dan rambut semakin menipis. Bahu membungkuk. Panggul tampak
mengendor dan lebih lebar dibandingkan dengan waktu sebelumnya. Tangan menjadi
kurus kering dan tampak hanya tulang saja. Kuku pada kaki dan tangan mengeras
dan kelihatan kabur
·
Penglihatan
Terjadi penurunan penglihatan pada orang
lanjut usia. Pada umumnya mereka sudah tidak mampu lagi membedakan warna
dan tidak dapat melihat pada jarak jauh, pandangan terlihat kabur.Adanya
kecamata cukup membantu penglihatan.
·
Pendengaran
Orang lanjut usia kehilangan kemampuan
untuk mendengar.Sehingga perlu adanya alat bantu untuk dapat memudahkan
komunikasi.Terkadang kita harus mendekat dengan mereka untuk berkomunikasi
dengan jelas.
·
Kekuatan
Orang yang sudah lanjut usia lebih cepat
lelah ketika melakukan aktivitas. Cepat kehabisan tenaga. Tidak bisa melakukan
pekerjaan yang membutuhkan tenaga yang banyak.
·
Kecepatan
Tidak bisa mengerjakan sesuatu dengan
cepat.Sealalu membutuhkan waktu yang lama dalam menyelesaikan suatu
hal.Misalnya didalam berjalan cukup lambat dan kadang membutuhkan bantuan untuk
menuntunya.
·
Kekakuan
Pada orang yang lanjut usia cenderung
menjadi kagok dan canggung.Sehingga biasanya mereka tidak mampu memegang
sesuatu dengan erat. Kadang apa yang dipegangnya justru jatuh karen tidak mampu
memegang dengan erat.
2.
Penurunan mental yang
terjadi pada usia lanjut :
Memandang hidup mereka secara
keseluruhan dengan ragu-ragu , suram , putus asa karena adanya anggapan bahwa
jika masa lanjut usia adalah masa dimana terjadi kemunduran, berpenyakitan,
tidak menyenangkan. Ingatan orang berusia lanjut pada umunya lemah dalam
mengingat suatu hal. Terutama hal-hal yang telah lama dipelajari. Orang yang
lanjut usia biasanya bersifat kekanak- kanakan, manja, cerewet dan bawel, dan
ingin selalu diperhatikan. Keinginan seks pada orang yang telah lanjut usia
pada umumnya telah menurun.
3.
Orang lanjut usia
memiliki status kelompok minoritas karena sebagai akibat dari sikap sosial yang
tidak menyenangkan terhadap orang lanjut usia dan diperkuat oleh pendapat - pendapat
klise yang jelek terhadap lansia seperti seorang wanita yang telah lanjut usia
digambarkan sebagai orang yang rewel dan jahat. Adanya strereoitipe bahwa usia
lanjut adalah pria adalah pria dan wanita yang keadaan fisik dan mentalnya
loyo, usang, sering pikun, jalannya membungkuk dan sulit hidup bersama orang
lain.
4.
Menua membutuhkan
perubahan peran, karena tidak dapat bersaing dengan kelompok yang lebih muda\
5.
Penyesuaian yang buruk
pada lansia, ada keinginan untuk menjadi muda kembali, mencari segala cara
untuk memperlambat penuaan.
C.
Perubahan
Fisik, Kognitif, Motorik, Psikososial dan Spiritual Lansia
1.
Perubahan Fisik
Meliputi
perubahan dari tingkat sel sampai kesemua sistem organ tubuh, diantaranya
sistem pernafasan, pendengaran, penglihatan, kardiovaskuler, sistem pengaturan
tubuh, muskuloskeletal, gastrointestinal, genito urinaria, endokrin dan
integumen
a. Sistem
Pernafasan Pada Lansia
· Otot
pernafasan kaku dan kehilangan kekuatan, sehingga volume udara inspirasi
berkurang, sehinga pernafasan cepat dan dangkal
· Penurunan
aktivitas silia menyebabkan penurunan reaksi batuk sehingga potensial terjadi
penumpukan sekret
· Penurunan
aktivitas paru (mengembang dan mengempisnya) sehingga jumlah udara pernafasan
yang masuk ke paru mengalami penurunan, kalau pada pernafasan yang tenang kira
500 ml
· Alveoli
semakin melebar dan jumlahnya berkurang (luas permukaan normal 50m2),
menyebabkan terganggunya proses difusi
· Penurunan
oksigen (O2) arteri menjadi 75 mmHg mengganggu prose oksigenasi dari
hemoglobin, sehingga O2 tidak terangkut semua kejaringan
· CO2
pada arteri tidak berganti sehingga komposisi O2 dalam arteri juga
menurun yang lama kelamaan menjadi racun pada tubuh sendiri
· Kemampuan
batuk berkurang sehingga pengeluaran sekret dan corpus alium dari saluran nafas
berkurang sehingga potensial terjadinya obstruksi
b. Sistem
Persyarafan
· Cepatnya
menurunkan hubungan persyarafan
· Lambat
dalam merespon dan waktu untuk berfikir
· Mengecilnya
syaraf panca indera
· Berkurangnya
penglihatan, hilangnya pendengaran, mengecilnya syaraf pencium dan perasa lebih
sensitif terhadap perubahan suhu dengan rendahnya ketahanan terhadap dingin
c. Perubahan
Panca Indera yang Terjadi Pada Lansia
· Penglihatan
1)
Kornea lebih berbentuk
skeris
2)
Sfringter pupil timbul
sklerosis dan hilangnya respon terhadap matahari
3)
Lensa lebih suram
(kekeruhan pada lensa)
4)
Meningkatnya ambang
pengamatan sinar : daya adaptasi terhadap kegelapan lebih lambat, susah melihat
dalam cahaya gelap
5)
Hilangnya daya
akomodasi
6)
Menurunnya lapang
pandang dan berkurangnya luas pandang
7)
Menurunnya daya
membedakan warna biru atau warna hijau pada skala
· Pendengaran
1)
Presbiakusis (gangguan
pada pendengaran)
Hilangnya kemampuan (daya) pendengaran
pada telinga dalam, terutama terhadap bunyi suara, antara lain nada yang
tinggi, suara yang tidak jelas, sulit mengerti kata-kata, 50% terjadi pada usia
diatas umur 65 tahun
2)
Membran timpani menjadi
atropi menyebabkan otosklerosis
3)
Terjadinya pengumpulan
serumen, dapat mengeras karena meningkatnya kreatin
· Pengecap
dan Penghidu
1)
Menurunnya kemampuan
pengecap
2)
Menurunnya kemampuan
penghidu sehingga mengakibatkan selera makan berkurang
· Peraba
1)
Kemunduran dalam
merasakan sakit
2)
Kemunduran dalam
merasakan tekanan, panas dan dingin
d. Perubahan
Kardiovaskuler Pada Usia Lanjut
· Katub
jantung menebal dan menjadi kaku
· Kemampuan
jantung memompa darah menurun 1% pertahun sesudah berumur 20 tahun. Hal ini
menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya
· Kehilangan
elastisitas pembuluh darah
· Kurangnya
efektifitasnya pembuluh darah perifer untuk oksigenasi, perubahan posisi dari
tidur keduduk, duduk ke berdiri, bisa menyebabkan tekanan darah menurun 65 mmHg
dan dapat mengakibatkan pusing mendadak
· Tekanan
darah meningkat akibat meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer (normal ±
170/95 mmHg)
e. Sistem
genito Urinaria
· Ginjal,
Mengecil dan nephron menjadi atr opi, aliran darah ke ginjal menurun sampai 50
%, penyaringan diglomerulo menurun sampai 50 %, fungsi tubulus berkurang
akibatnya kurangnya kemampuan mengkonsentrasi urin, berat jenis urin menurun
proteinuria (biasanya + 1) BUN meningkat sampai 21 mg % ; nilai ambang ginjal
terhadap glukosa meningkat.
· Vesika
urinaria / kandung kemih, Otot otot menjadi lemah, kapasitasnya menurun sampai
200 ml atau menyebabkan frekwensi BAK meningkat, vesika urinaria susah
dikosongkan pada pria lanjut usia sehingga meningkatnya retensi urin.
· Pembesaran
prostat ± 75 % dimulai oleh pria usia diatas 65 tahun
· Atropi
vulva
· Vagina,
Selaput menjadi kering, elastisotas jaringan menurun juga permukaan menjadi
halus, sekresi menjadi berkurang, reaksi sifatnya lebih alkali terhadap
perubahan warna.
· Daya
sexual, Frekwensi sexsual intercouse cendrung menurun tapi kapasitas untuk
melakukan dan menikmati berjalan terus.
f. Sistem
Endokrin / Metabolik Pada Lansia
· Produksi
hampir semua hormon menurun
· Fungsi
paratiroid dan sekesinya tak berubah
· Pituitary,
pertumbuhan hormon ada tetapi lebih rendah dan hanya ada di pembuluh darah dan
berkurangnya prodyksi dari ACTH, TSH, FSH dan Lh
· Menurunndan
aktivitas tidoird, BMR turun dan menurunnya daya pertukatan zat
· Menurunnya
sekresi hormon bonads : progesteron, estrogen, testosteron.
· Defisiensi
hormonall dapat menyebabkan hipotirodism, depresi dari sumsum tulang serta
kurang mampu dalam mengatasi tekanan jiwa (stess).
g. Perubahan
Sistem Pencernaan Pada Usia Lanjut
· Kehilangan
gigi, Penyebab utama adanya periodontal disease yang biasa terjadi setelah umur
30 tahun, penyebab lain meliputi kesehatan gigi yang buruk dan gizi yang buruk.
· Indera
pengecap menurun, Adanya iritasi yang kronis dari selaput lendir, atropi indera
pengecap (± 80 %), hilangnya sensitivitas dari syaraf pengecap dilidah terutama
rasa manis, asin, asam & pahit
· Esofagus
melebar
· Lambung,
rasa lapar menurun (sensitivitas lapar menurun ), asam lambung menurun, waktu
mengosongkan menurun.
· Peristaltik
lemah & biasanya timbul konstipasi.
· Fungsi
absorbsi melemah (daya absorbsi terganggu).
· Liver
(hati), Makin mengecil & menurunnya tempat penyimpanan, berkurangnya aliran
darah.
h. Sistem
Muskuloskeletal
· Tulang
kehilangan densikusnya dan rapuh
· Resiko
terjadi fraktur
· Kyphosis
· Persendian
besar dan kaku
· Pada
wanita lansia > resiko fraktur
· Pinggang,
lutut dan jari pergelangan tangan terbatas
· Pada
diskus intervertebralis menipis dan menjadi pendek (tinggi badan berkurang)
· Gerakan
volunter dan gerakan berlawanan
· Gerakan
reflektonik dan gerakan di luar kemauan, sebagai reaksi terhadap rangsangan
pada lobus
· Gerakan
involunter dan gerakan di luar kemauan, tidak sebagai reaksi terhadap suatu
perangsangan terhadap lobus
· Gerakan
sekutu untuk gerakan otot lurik yang ikut bangkit untuk menjamin efektifitas
dan ketangkasan otot volunter
i. Perubahan
Sistem Kulit dan Jaringan Ikat
· Kulit
keriput akibat kehilangan jaringan lemak.
· Kulit
kering & kurang elastis karena menurunnya cairan dan hilangnya jaringan
adiposa
· Kelenjar
kelenjar keringat mulai tak bekerja dengan baik, sehingga tidak begitu tahan
terhadap panas dengan temperatur yang tinggi.
· Kulit
pucat dan terdapat bintik bintik hitam akibat menurunnya aliran darah dan
menurunnya sel sel yang meproduksi pigmen.
· Menurunnya
aliran darah dalam kulit juga menyebabkan penyembuhan luka luka kurang baik.
· Kuku
pada jari tangan dan kaki menjadi tebal dan rapuh.
· Pertumbuhan
rambut berhenti, rambut menipis dan botak serta warna rambut kelabu.
· Pada
wanita > 60 tahun rambut wajah meningkat kadang kadang menurun.
· Temperatur
tubuh menurun akibat kecepatan metabolisme yang menurun.
· Keterbatasan
reflek menggigil dan tidak dapat memproduksi panas yang banyak rendahnya
akitfitas otot.
j. Perubahan
sistem reproduksi dan kegiatan seksual.
· selaput
lendir vagina menurun / kering
· menciutnya
ovarium dan uterus.
· atropi
payudara.
· testis
masih dapat memproduksi meskipun adanya penurunan secara berangsur berangsur.
· dorongan
sex menetap sampai usia diatas 70 tahun, asal kondisi kesehatan baik.
· Kegiatan
seksual.
Sexualitas
adalah kebutuhan dasar manusia dalam manifestasi kehidupan yang berhubungan
dengan alat reproduksi. Setiap orang mempunyai kebutuhan seksual, disini kita
bisa membedakan dalam tiga sisi :
1)
fisik, Secara jasmani
sikap sexual akan berfungsi secara biologis melalui organ kelamin yang berhubungan
dengan proses reproduksi
2)
Secara rohani dan
tertuju pada orang lain sebagai manusia, dengan tujuan utama bukan untuk
kebutuhan kepuasan sexualitas melalui pola pola yang baku seperti binatang
3)
Secara sosial dan
kedekatan dengan suatu keadaan intim dengan orang lain yang merupakan suatu
alat yang apling diharapkan dalammenjalani seksualitas.
2. Perubahan
Kognitif
Ketika lansia memperlihatkan
kemunduran intelektualiatas yang mulai menurun, kemunduran tersebut juga
cenderung mempengaruhi keterbatasan memori tertentu. Misalnya seseorang yang
memasuki masa pensiun, yang tidak menghadapi tantangan-tantangan penyesuaian
intelektual sehubungan dengan masalah pekerjaan, dan di mungkinkan lebih
sedikit menggunakan memori atau bahkan kurang termotivasi untuk mengingat
beberpa hal, jelas akan mengalami kemunduran memorinya. Menurut Ratner et.al
dalam desmita (20080 penggunaan bermacam-macam strategi penghafalan bagi orang
tua , tidak hanya memungkinkan dapat mencegah kemunduran intelektualitas,
melinkan dapat menigkatkan kekuatan memori pada lansia tersebut.
Kemerosotan intelektual lansia ini
pada umumnya merupakan sesuatau yang tidak dapat dihindarkan, disebabkan
berbagai faktor, seperti penyakit, kecemasan atau depresi. Tatapi kemampuan
intelektual lansia tersebut pada dasarnya dapat dipertahankan. Salah satu
faktor untuk dapat mempertahankan kondisi tersebut salah satunya adalah dengan
menyediakan lingkungan yang dapat merangsang ataupun melatih ketrampilan
intelektual mereka, serta dapat mengantisipasi terjadinya kepikunan.
3. Perubahan
Motorik
Meliputi hal-hal yang berhubungan
dengan dorongan kehendak seperti gerakan, tindakan, koordinasi, yang berakibat
bahwa lansia menjadi kurang cekatan.
4. Perubahan
Psikososial
a. Tipe
Kepribadian Konstruktif (Constructin personality), biasanya tipe ini tidak
banyak mengalami gejolak, tenang dan mantap sampai tua
b. Tipe
Kepribadian Mandiri (Independent personality), pada tipe ini ada kecenderungan
mengalami post power sindrome, apalagi jika pada masa lansia tidak diisi dengan
kegiatan yang dapat memberikan otonomi pada dirinya.
c. Tipe
Kepribadian Tergantung (Dependent personalitiy), pada tipe ini biasanya sangat
dipengaruhi kehidupan keluarga, apabila kehidupan keluarga selalu harmonis maka
pada masa lansia tidak bergejolak, tetapi jika pasangan hidup meninggal maka
pasangan yang ditinggalkan akan menjadi merana, apalagi jika tidak segera
bangkit dari kedukaannya.
d. Tipe
Kepribadian Bermusuhan (Hostility personality), pada tipe ini setelah memasuki
lansia tetap merasa tidak puas dengan kehidupannya, banyak keinginan yang
kadang-kadang tidak diperhitungkan secara seksama sehingga menyebabkan kondisi
ekonominya menjadi morat-marit.
e. Tipe
Kepribadian Kritik Diri (Self Hate personalitiy), pada lansia tipe ini umumnya
terlihat sengsara, karena perilakunya sendiri sulit dibantu orang lain atau
cenderung membuat susah dirinya.
5. Perubahan
Emosional
Permasalahan yang hadapi oleh
lansia yang terkait dengan masalah pekembangan emosional, adalah rasa ingin
berkumpul dengan keluarga sangat kuat, sehingga tingkat perhatian beliau
menjadi sangat besar. Apabila melihat rekan kerja kurang aktif dalam melakukan
pekerjaanya, maka tingkat emosi meningkat, terbukti bahwa beliau segera menegur
rekan kerjanya tersebut agar lebih cekatan. Sering marah apabila ada sesuatu
yang kurang sesuai dengan kehendak pribadi dan sering stress akibat masalah
ekonomi yang kurang terpenuhi
6. Perubahan
Spiritual
Permasalahan yang hadapi oleh
lansia yang terkait dengan masalah pekembangan spiritual, adalah kesulitan
untuk menghafal kitab suci karena daya ingat yang mulai menurun, merasa kurang
tenang ketika mengetahui anggota keluarganya belum mengerjakan ibadah, dan
merasa gelisah ketika menemui permasalahan yang cukup serius.
7. Perubahan
Mental
Pada usia diatas 60 tahun, sebagian
besar usia lanjut (usila) setidaknya sudah mengalami satu penyakit medis
menahun. dibanding kelompok usia lebih muda, usila lebih sering menderita
radang sendi dan masalah tulang lainnya, darah tinggi dan masalah jantun,
kencing manis, masalah pendengaran dan penglihatan. akibatnya mereka juga lebih
sering pergi ke dokter dan dirawat di rumah sakit, membutuhkan perawatan jangka
panjang, menjadi terbatas mobilitasnya dan kehilangan kemandiriannya. Usia juga
dapat mengalami berbagai jenis gangguan jiwa seperti anak muda. Berikut
gambaran secara singkat mengenai dua gangguan yang paling sering terjadi pada
usia :
a. Demensia
(Pikun)
Suatu
penyakit yang mengakibatkan kerusakan daya ingat, fungsi berpikir, gangguan
perilaku dan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari, seperti
berpakaian, makan, menjaga kebersihan diri dan buang air. keadaan ini merupakan
penyakit dan bukan bagian dari penuaan normal.
b. Depresi
Gangguan
pada suasana perasaan yang ditandai kesedihan berkepanjangan, putus asa,
kelelahan, serta kehilangan minat dan semangat. tidak jarang gejala depresi
pada orang tua tidak terdeteksi karena gejalanya sering disertai gejala somatik
(keluhan sakit-sakit pada badan yang tidak bisa dijelaskan), sementara biasanya
pasien usila mempunyai masalah medis lainnya yang terjadi bersamaan. akan
tetapi, bila dilkukan pemeriksaan psikiatri yang teliti, pada umumnya kondisi
depresi dapat diobati. pemberian terapi kombinasi antara psikoterapi dan
obat-obatan saat ini terbukti efektif untuk mengatasi depresi.
ketemunya Alumni Darqo trus wkwkw sukses truss
BalasHapus