Kamis, 11 Mei 2017

RPP, JOBSHEET, PPT, HAND OUT

TUGAS KELOMPOK ONLINE 2
DESAIN KURIKULUM
( RPP, JOBSHEET, PPT, HANDOUT )
Anggota :
OLEH :
IMA AUFYA HIDAYAH 163112540120061
NOVA NOVIANTY 163112540120059
UNIVERSITAS NASIONAL
FAKULTAS ILMU KESEHATAN PRODI DIV KEBIDANAN
JL. SAWO MANILA, PEJATEN, PASAR MINGGU, JAKARTA 12520
TAHUN 2016/2017
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Kuliah : Asuhan kebidanan Neonatus, Bayi dan Balita
Kode Bidang Studi : Bd. 302
Beban Studi : 4 SKS ( T : 2, P : 2)
Sasaran : Mahasiswa DIII kebidanan ( Semester III )
Tempat : Akademi Kebidanan Assyifa
Tahun Ajaran : 2015/2016
Pertemuan Ke : 1
Waktu : 2 x 50 menit
Pokok Bahasan : Pemeriksaan Fisik Bayi Baru Lahir
I. StandarKompetensi
Dengan mata kuliah ini mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada Bayi Baru Lahir dengan pendekatan manajemen kebidanan.
II. Kompetensi Dasar
Pada akhir perkuliahan mahasiswa mampu memahami tentang Asuhan yang diberikan pada Bayi Baru Lahir.
III. Indikator
1. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang pencegahan kehilangan panas pada Bayi Baru Lahir
2. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang perubahan sistem pernafasan pada Bayi Baru Lahir
3. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang perubahan metabolisme pada Bayi Baru Lahir
4. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang perubahan kardiovaskuler pada Bayi Baru Lahir
5. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang adaptasi neurologis pada Bayi Baru Lahir
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa mampu menjelaskan asuhan yang diberikan pada Bayi Baru Lahir
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa mampu:
a. Menjelaskan pencegahan kehilangan panas pada Bayi Baru Lahir
b. Menjelaskan perubahan sistem pernafasan pada Bayi Baru Lahir
c. menjelaskan perubahan metabolisme pada Bayi Baru Lahir
d. Menjelaskan perubahan kardiovaskuler pada Bayi Baru Lahir
e. Menjelaskan adaptasi neurologis pada Bayi Baru Lahir
V. Materi Pembelajaran
1. Pencegahan kehilangan panas
2. Sistem pernafasan
3. Perubahan metabolisme
4. Perubahan kardiovaskuler
5. Adaptasi neurologis
VI. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya Jawab
VII. Media dan alat
1. LCD
2. Laptop
3. Whiteboard
4. Spidol
VIII. Kegiatan Pembelajaran
Tahap kegiatan
Kegiatan Dosen
Kegiatan Mahasiswa
Media
Metode
Pendahuluan
1.Mengucapkan salam
2. Mengisi absensi
3. Apersepsi pembelajaran tentang asuhan yang diberikan pada Bayi Baru Lahir
4. Menjelaskan pokok bahasan
5. Menjelaskan tujuan pembelajaran
Menjawab salam
Menjawab
Mendengarkan dan menjawab
Mendengarkan Mendengarkan
Daftar hadir
Lcd
Laptop
Spidol
Whiteboard
Ceramah
Tanya jawab
Penyajian
1. Menyampaikan materi
Memahami
Lcd
Ceramah
a. Menjelaskan pencegahan kehilangan panas
b. Menjelaskan perubahan sistem pernafasan
c. Menjelaskan perubahan metabolisme
d. Menjelaskan perubahan kardiovaskuler
e. Menjelaskan adaptasi neurologis
f. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya
3. Menjawab pertanyaan dari mahasiswa
4. Menyimpulkan jawaban yang dikemukakan oleh mahasiswa
Mendengarkan
Mendengarkan Mendengarkan
Mendengarkan
Mendengarkan
Mengajukan
Mendengarkan dan memahami
Mendengarkan
Laptop
Spidol
Whiteboard
Diskusi
Tanya jawab
Penutup
1. Mengajukan pertanyaan secara lisan seputar materi yang telah diberikan
2. Bersama-sama dengan mahasiswa menyimpulkan materi pelajaran yang telah diberikan
3. Memberikan tugas kepada mahasiswa dalam bentuk rangkuman pada mata kuliah selanjutnya
4. Menutup pertemuan dan
Menjawab
Menanggapi
Menanggapi dan
Mendengarkan
Menjawab salam
Lcd
Laptop
Spidol
Whiteboard
Ceramah Tanya jawab
mengucapkan salam
IX. Evaluasi
1. Teori
a. Ujian tengah Semester : 30%
b. Makalah kelompok : 20%
c. Ujian akhir semester :50%
2. Praktek
a. Presentasi & diskusi : 50%
b. Kegiatan kelompok : 20%
c. Kegiatan demonstrasi : 30%
X. Referensi
Buku Utama
1. Erlangga.asuhan kebidanan persalinan dan bayi baru lahir.jakarta;2009
2. Fitramaya.asuhan neonatus bayi dan balita.Yogyakarta;2010
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PRAKTIK
Program Studi :
Diploma III Kebidanan
Mata Kuliah :
Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir
Kegiatan :
Melakukan Pemeriksaan Fisik Pada Bayi Baru Lahir
Objektif Perilaku Siswa (OPS) :
Setelah didemonstrasikan dan berlatih dikelas mahasiswa mampu melakukan dan mendemonstrasikan pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir dengan baik dan benar tanpa melihat daftar tilik.
Dosen :
Nadia fitriani
Peralatan & Perlengkapan :
Peralatan :
1. Laptop
2. LCD
3. Meja pemeriksaan dan alas
4. Celemek
5. Sarung tangan DTT
6. Kapas DTT secukupnya dalam kom
7. Kassa steril
8. Penlight
9. Thermometer axilla
10. Gelas kecil berisi klorin 0,5 %
11. Stetoskop
12. Kain panel
13. Nierbekken
14. Timbangan bayi
15. Pita ukur/metlin
16. Pengukur panjang badan
17. Lampu sorot
18. Baki dan alasnya
19. Bak Instrumen
20. Jam
21. Baju bersih 1 set
22. Vitamin K
23. Salep mata
Metode :
Metode yang digunakan dengan menggunakan 4 langkah demonstrasi :
1. Live
2. Step by step
3. Penerapan (Aplikasi)
4. Penilaian (Evaluasi)
Media :
Job sheet, Daftar tilik, LCD, Laptop.
Referensi :
Buku utama
PROSEDUR PELAKSANAAN
No
Langkah-langkah
Key Point
1. Manuaba. Ilmu kebidanan, Penyakit Kandungan, & Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan, Jakarta : EGC; 2009
2. Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan, Jakarta : YBPSP; 2010.
3. Saifuddin. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal & Neonatal, Jakarta :2010
4. JNPKKR.asuhan persalinan normal,revisi 5.; 2008
5. Fitramaya.asuhan neonatus bayi dan balita.yogyakarta;2010
Buku penunjang
1. Erlangga.asuhan kebidanan persalinan dan bayi baru lahir.jakarta;2009
2. Fitramaya.asuhan neonatus bayi dan balita.yogyakarta;2010
TAHAP PEMBELAJARAN
1. PENDAHULUAN (3’)
a. Mengucapkan salam dan menarik perhatian siswa
b. Menghubungkan keterampilan yang akan diajarkan dengan materi sebelumnya
c. Menjelaskan struktur penyampaian agar tercapai OPS
d. Menyampaikan referensi
e. Menyampaikan pentingnya keterampilan yang diajarkan ini ketika praktek dilapangan
f. Menyampaikan cakupan materi menggunakan :
Peragaan secara life
Step by step, dalam hal ini mahasiswa boleh bertanya bila ada yang belum jelas
Mahasiswa berlatih dibawah bimbingan dosen
1.
Melakukan inform consent
“Menjelaskan kepada ibu atau keluarga maksud dan tujuan dilakukan pemeriksaan Gunakan kata-kata yang mudah dimengerti, lakukan dengan sopan Jelaskan kepada ibu tentang pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir.””
2.
Melakukan anamnesa riwayat dari ibu meliputi faktor genetik,faktor lingkungan,sosial,faktor ibu dan perinatal,faktor neonatal
“mengumpulkan data subjektif”
3.
Menyusun alat secara ergonomis
- “Susun alat dan bahan secara berurutan dan periksa kelengkapannya serta letakkan pada tempat yang mudah dijangkau“
4.
Mencuci tangan menggunakan sabun di bawah air mengalir kemudian keringkan dengan handuk
“Lakukan cuci tangan 7 langkah sesuai dengan prosedur”
5.
Menjaga suhu bayi dan lingkungan dalam keadaan hangat ( gunakan lampu sorot untuk menjaga kehangatan bayi dengan jarak 60 cm.
“menjaga kehangatan bayi memastikan pencahayaan bayi dan pastikan bayi dalam keadan hangat “
6.
Melakukan penilaian APGAR SCORE pada menit pertama
( ulangi penilaian pada menit ke 5 dan 10)
“penilaian apgar score meliputi:
A: APPEARANCE
P: PLUSE
G: GRIMACE
A:ACTIVITIY
R:RESPIRATORY
7.
Meletakan bayi pada tempat yang rata /tempat tidur.
“upayakan tempat untuk pemeriksaan aman untuk menghindari bayi terjatuh”
8.
Memeriksa Rupa dan kulit bayi
Rupa : Apakah ada kelainan seperti sindrom down?
Kulit : Apakah kulit berwarna pucat,kuning,biru,terdapat perdarahan atau odema ?
“perhatikan dan cermati bentuk wajah apakah simetris, ukuran dan posisi mata ,hidung,mulut,dagu,dan telinga”
9.
Melakukan penimbangan dengan cara meletakan kain atau kertas pelindung dan atur skala timbangan ke titik nol sebelum penimbangan.
“Hasil timbangan dikurangi dengan berat alas dan pembungkus bayi”
10.
Melakukan pengukuran panjang badan bayi
”meletakan bayi di tempat yang datar kemudian mengukur panjang badan bayi menggunakan alat pengukur panjang badan dari kepala sampai tumit dengan kaki/badan bayi diluruskan”
11.
Kepala a. Apakah terdapat caput succedaneum, cepal hematom,moulage,UUB cekung,hidrosephalus dan anencephalus?
b. Mengukur lingkar kepala
- Sirkumferensia fronto-oksipitalis 34 cm
- Sirkumferensia mento-oksipitalis 35 cm
- Sirkumferensia suboksipito-bregmatika 32cm
“Perhatikan dengan cermat dan teliti adanya tanda-tanda kelainan seperti Maulage, caput succedaneum, chepal haematom, hidrosephalus anensepalus dan Ada tidaknya perdarahan”
12.
Muka
Apakah ada paralisis, jarak antara hidung dan mulut,pembesaran mandibula
“lakukan dengan cermat dan teliti “
12.
Telinga
Periksa bentuk,besar dan posisi daun telinga;lubang telinga;apakah terdapat pengeluaran pus atau nanah ?
Periksa fungsi pendengaran dengan suara ( fungsi pendengaran baik ada reaksi bila terkejut )
“memeriksa bentuk besar posisi lubang telinga pengeluaran pus atau nanah dan menilai adanya ganggua pendengaran”
13.
Mata
Periksa keadaan mata palpebrae adakah odema; sklera;reaksi pupil( konstriksi saat terkena cahaya);adakah perdarahan subkonjungtivitis;katarak ( pupil berwarna putih );glukoma( kornea berwarna putih);strabismus;jarak antara kedua epicantus mata ( jarak normal kedua mata 3cm)?
“memeriksa kondisi mata dan kelainan pada mata”
14.
Hidung
Amati pola pernafasan ; periksa apakah ada atresia koana bilateral;pernafasan cuping hidung;polip;amati pengeluaran sekret ( purulen atau berdarah/epistaksis)
“perhatikan dengan cermat amati pola pernafasan bayi dan kelainan pada hidung”
15.
Mulut
Periksa apakah terdapat kista dan bercak pada mukosa mulut atau palatum; lidah terjulur; labioschizis;palatoschizis atau labiopalatoschizis
“perhatikan dan cermati besar dan bentuk mulut apakan simetris memeriksa bagian dalam mulut dan kelainan pada mulut “
16.
Leher
Amati apakah ada pembengkakan atau pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe ?
“perhatikan dan cermati bentuk dan panjang leher dan lakukan palpasi untuk mengidentifikasi adanya pembesaran kelenjar dan kelainan lainnya”
17.
Dada - Mengukur lingkar dada dari daerah dada ke punggung lalu kembali ke dada ( pengukuran dilakukan melalui kedua puting susu). Lingkar dada normal 30-38 cm - Inspeksi pernafasan,pernafasan bayi diagfragmatik dan abdominal,tidak ada retraksi dada pada saat bernafas. Pernafasan normal 30-60x/menit - Auskultasi denyut jantung ( normal 120-160 x/menit) dan suara nafas
“memeriksa dada untuk menilai adanya kelainan bentuk,gerakan bernafas,retraksi,dan pola pernafsan. Lakukan auskultasi untuk menilai frekuensi jantung,bunyi pernafasan,identifikasi hernia diagfragmatika”
18.
Mengukur suhu tubuh melalui aksila
Suhu tubuh normal 36,5-37,5 derajat celcius
“mengukur suhu pada aksila bayi”
19.
Abdomen
Bagaimana bentuk perut bayi ( skafoid/bentuk cekung seperti perahu), adakah penonjolan,ompalokel,gastroschizis,perdarahan tali pusat,warna tali pusat?
“perhatikan dan cermati bentuk abdomen dan kelainan pada abdomen serta perhatikan warna tali pusat”
20.
Genitalia - Perempuan
“perhatikan dan teliti organ genitalia perempuan dan
Adakah labia mayora sudah menutupi labia minora ; utertra dan vagina berlubang ; sekret vagina ? - Laki-laki
Adakah testis sudah turun kedalam skrotum ; lubang penis ; letak lubang ; pada penis
organ genital laki-laki dan kelainan pada organ genitalia bayi”
21.
Anus
Memeriksa apakah anus berlubang atau tidak ( atresia ani)?
“Lakukan dengan cermat dan teliti apakah ada lubang anus,mekonium”
22.
Ekstermitas
Amati pergerakan bayi, apakah terdapat trauma pada daerah tersebut ; adakah kelebihan jari (polidaktili) ; adakah sindaktili ( jari berselaput )?
“lakukan dengan cermat dan teliti pergerakan ekstermitas bayi dan kelainan pada ekstermitas bayi”
23.
Punggung
Meletakan bayi pada posisi tengkurap kemudian raba sepanjang tulang belakang. Adakah spina bifida ; meningokel atau mielomeningokel
“memeriksa tulang belakang bayu di telungkupkan dengan satu tangan menyangga kepala bayi dan jari tangan yang lain menyusuri sepanjang tulang belakang bayi perhatikan jika ada kelainan pada punggung bayi”
24.
Memeriksa refleks
- Refleks moro
- Refleks rooting (Refleks mencari )
- Refleks sucking (Refleks menghisap)
- Refleks swallowing (Refleks menelan )
- Refleks blinking (Refleks mengedip )
- Refleks graps (Refleks mengenggam )
- Refleks tonick neck
- Refleks walking and steping (berjalan dan melangkah )
- Refleks babinsky
“perhatikan dan cermati setiap reflek bayi”
25.
Memberikan suntikan Vitamin K dengan dosis 1 mg IM pada paha kiri
“ berikan suntukan Vit K perhatikan BB bayi bayi dengan BB ,2500 tidak diberikan vit K “
26.
Memberikan salep mata Tetrasiklin 1 % pada kedua mata bayi ( dariarah dekat hidung ke arah luar )
“berikan salp mata dengan hati-hati”
27.
Merapihkan bayi
Pakaikan baju dan topi bayi
“memakaikan baju bayi dan topi bayi tetap jaga kehangatan bayi”
28.
Menjelaskan pada orang tua bayi tentang hasil pemeriksaan
“beritahukan ibu dan keluarga hasil pemeriksaan secara lengkap”
29.
Membereskan alat
“merendam alat bekas pakai dengan larutan klorin dan cuci alat “
30.
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian mengeringkan dengan handuk bersih
“ melakukan cuci tangan 7 langkah sesuai dengan prosedur”
31.
Melakukan pendokumentasian tindakan yang telah dilakukan
“mencatat seluruh hasil pemeriksaan bayi baru lahir”
APLIKASI (10’)
1. Mahasiswa mempraktekkan langkah-langkah pemeriksaan fisik bayi baru lahir dimulai dari persiapan sampai pelaksanaan dibawah bimbingan dosen dan job sheet.
2. Meminta mahasiswa lain yang melakukan penilaian dengan menggunakan daftar tilik.
3. Dosen memonitor jalannya peragaan cara menyusui yang dilakukan mahasiswa.
EVALUASI (2’)
Dosen mengevaluasi mahasiswa satu persatu dengan menggunakan daftar tilik.
LAMPIRAN JOBSHEET
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
Objektif Perilaku Siswa
1. Setelah mengikuti kegiatan dilahan praktek mahasiswa mampu melakukan Asuhan Kebidanan pada BBL dengan baik sesuai dengan daftar tilik.
2. Setelah mengikuti kegiatan dilahan praktek mahasiswa mampu menerapkan Asuhan Kebidanan pada BBL
Petunjuk
1. Asuhan Kebidanan pada BBL dilakukan oleh mahasiswa secara individu
2. Baca dan pelajari job sheet yang tersedia
3. Ikutilah petunjuk instruktur
4. Tanyakan pada instruktur jika ada hal-hal yang kurang di mengerti KESELAMATAN KERJA 1. Laksanakan tindakan sesuai dengan SOP 2. Perhatikan keadaan umum klien 3. Jaga privasi klien, sehingga klien benar-benar merasa nyaman 4. Letakkan semua peralatan pada tempat yang mudah dijangkau 5. Setiap langkah dikerjakan secara sistematis
Peralatan dan Bahan
Metlin
Timbangan bayi dan alasnya
Stetoskop
Handscoone 1 pasang
Pakaian bayi, popok dan kain bedong
Kapas mata
Bengkok
Senter / Pen Light No LANGKAH KERJA GAMBAR
1 a. Persiapan ruangan Pintu dan jendela tertutup, tempat pemeriksaan yang hangat dan bersih, pastikan penerangan yang cukup.
2 a. Mahasiswa memperkenalkan identitas diri pada klien Jelaskan tindakan yang akan dilakukan sampai klien mengerti dan menyetujui tindakan yang akan dilakukan kepada bayi nya
3 a. Persiapan alat Siapkan alat, bahan dan perlengkapan untuk melakukan pemeriksaan BBL
4 a. Biasakan mencuci tangan sebelum tindakan dibawah air mengalir b.
5 a. Gunakan handscoon
6 a. Pemeriksaan Kepala BBL, dengan cara : Lihat ubun-ubun, sutura, molase, caput succedaneum, dan cephal haematoma. Membaringkan bayi diatas meja -
7 a. Pemeriksaan Wajah BBL, dengan cara : - Lihat simetris / tidak
8 a. Pemeriksaan Mata BBL, dengan cara : - Periksa jumlah, posisi / letak mata - Bersihkan mata menggunakan kapas mata dari dalam ke luar - Periksa ada strabismus / tidak
9 a. Pemeriksaan Hidung dan Mulut BBL, dengan cara : Periksa ada sumbing / tidak - Lihat refleks menelan (bayi saat menyusui), refleks rooting, dan refleks sucking
10 a. Pemeriksaan Telinga BBL, dengan cara : Bentuk nya simetris atau tidak Lihat adakah pengeluaran atau tidak Lihat kebersihannya
11 a. Pemeriksaan Leher BBL, dengan cara : - Lihat ada pembengkakan / tidak, ada benjolan / tidak, dan refleks tonick neck (angkat kedua tangan bayi, kepala bayi ikut mengangkat)
12 a. Pemeriksaan Dada BBL, dengan cara : - Lihat dan perhatikan bentuk dada, putting susu, bunyi nafas, dan bunyi jantung -
13 a. Pemeriksaan Bahu, Lengan dan Tangan BBL, dengan cara : - Gerakan bahu, lengan dan tangan bayi - Lihat jumlah jari
14 a. Pemeriksaan Perut BBL, dengan cara : - Lihat bentuk ada benjolan / kelainan congenital omfalokel tidak 15 a. Pemeriksaan Jenis Kelamin BBL, dengan cara : - Pada laki-laki, lihat dan perhatikan : testis berada dalam skrotum, penis berlubang dan lubang ini terletak di ujung penis, ada / tidak kelainan - Pada perempuan, lihat dan perhatikan : vagina berlubang, uretra berlubang, dan labia mayor menutupi labia minor
16 a. Pemeriksaan Tungkai dan Kaki BBL, dengan cara : - Lihat dan perhatikan gerakan, bentuk, jumlah jari, refleks babinsky dan plantar (memberi rangsangan pada telapak kaki), refleks walking / stepping (bayi di berdirikan)
17 a. Pemeriksaan Punggung BBL, dengan cara : - Lihat pembengkakan / ada cekungan tidak, ada spina bifida tidak, ada atresia ani atau tidak
18 a. Pemeriksaan Berat Badan BBL, dengan cara : - Timbangan bayi disiapkan bentangkan alas diatas timbangan, kontrol jarum timbangan berada di angka nol, letakkan bayi diatas timbangan dalam keadaan terbungkus
19 a. Membereskan alat-alat dan bahan
20 a. Melepaskan handscoone dan mencuci tangan kembali
21 a. Memberikan bayi baru lahir pada orang tua dan memberitahukan hasil pemeriksaannya
HAND OUT
Mata Kuliah : Asuhan kebidanan Neonatus, Bayi dan Balita
Kode Bidang Studi : Bd.302
Waktu : 20 menit
Pokok Bahasan : Pemeriksaan Fisik Bayi Baru Lahir
Objektif Perilaku Siswa (OPS)
1. Setelah mengikuti pelajaran ini mahasiswa dapat mendeskripsikan definisi pemeriksaan fisik bayi baru lahir secara baik dan benar sesuai dengan penjelasan yang diberikan.
Referensi :
Buku utama
1. Erlangga.asuhan kebidanan persalinan dan bayi baru lahir.jakarta;2009
2. Fitramaya.asuhan neonatus bayi dan balita.yogyakarta;2010
MATERI
A. Pendahuluan
Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut selama bayi pertamanya setelah kelahiran. Sebagian besar bayi yang baru lahir akan menunjukkan usaha pernafasan spontan dengan sedikit bantuan atau gangguan (Menurut Sarwono, 2010 ”Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal”) .
Aspek-aspek penting dari asuhan segera bayi baru lahir :
1. Pencegahan kehilangan panas
Mekanisme pengaturan temperatur tubuh bayi baru lahir belum berfungsi sempurna. Maka perlu dilakukan upaya pencegahan kehilangan panas tubuh agar tidak terjadi hipotermia pada bayi baru lahir. Bayi dengan hipotermia bersesiko tinggi mengalami sakit berat atau kematian. Hipotermia mudah terjadi pada bayi yang tubuhnya basah atau tidak segera dikeringkan dan diselimuti walaupun berada di ruangan yang relatif hangat. Mekanisme kehilangan panas tubuh bayi :
a. Evaporasi adalah jalan utama bayi kehilangan panas yang terjadi karena penguapan ketuban pada permukaan tubuh oleh panas tubuh sendiri karena bayi tidak segera dikeringkan, kehilanga panas ini juga terjadi pada bayi yang terlalu cepat dimandikandan tubuhnya tidak segera dikeringkan.
b. Konduksi adalah kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung antra tubuh bayi dengan permukaan yang dingin. Meja ,tempat tidur atau timbangan yang temperaturnya lebih rendah dari tubuh bayi akan menyerap panas tubuh bayi melalui mekanisme konduksi apabila bayi diletakan diatas benda-benda tersebut.
c. Konveksi adalah kehilangan panas tubuh yang terjadi saat bayi terpapar uara sekitar yang lebih dingin. Bayi yang dilahirkan atau ditempatkan di dalam ruangan yang dingin akan cepat mengalami kehilangan panas.
d. Radiasi adalah kehilangan panas yang terjadi karena bayinya di tempatkan di dekat benda- benda yang mempunyai suhu tubuh lebih rendah dari suhu tubuh bayi. Bayi bisa kehilangan panas dengan cara benda-benda tersebut menyerap radiasi panas tubuh bayi ( walaupun tidak secara langsung).( Asuhan persalinan Normal hal.123-124 tahun 2009).
2. Perubahan metabolisme
Selama dalam kandungan kebutuhan glukosa bayi dipenuhi oleh ibu. Saat bayi lahir dan tali pusat dipotong, bayi harus mempertahankan kadar glukosanya sendiri.Kadar glukosa bayi akan turun dengan cepat (1-2 jam pertama kelahiran ) yang sebagian digunakan untuk menghasilkan panas dan mencegah hipotermia.Pencegahan Penurunan Kadar Glukosa Darah :
a. Melalui penggunaan ASI
b. Melalui penggunaan cadangan glikogen (glikogenolisis)
c. Melalui pembuatan glukosa dari sumber lain terutama lemak (glukoneogenesis)
Jika cadangan glukosa tubuh habis digunakan, sementara bayi tidak mendapat asupan dari luar, beresiko terjadinya hipoglisemia dengan gejala kejang, sianosis, apnoe, tangis lemah, letargi dan menolak makan. Akibat jangka panjang dapat merusak sel-sel otak.
3. Perubahan sistem pernafasan
Pernafasan pertama pada bayi terjadi dalam waktu 30 detik sesudah kelahiran. Pernafasan ini timbul sebagai akibat aktivitas normal sistem saraf pusat dan perifer yang dibantu oleh beberapa rangsangan lainnya yang dapat menyebabkan perangsangan pusat dalam otak yang melanjutkan rangsangan tersebut untuk meregangkan diagfragma, serta otot-otot pernafasan lainnya. Tekanan rongga dada bayi pada saat memalui jalan lahir per vaginam mengakibatkan paru-paru kehilangan 1/3 dari cairan yang terdapat di dalamnya, sehingga tersisa 80-100Ml cairan yang hilang akan diganti oleh udara.
a. Pernafasan bayi awal dipicu oleh :
 faktor fisik meliputi :usaha untuk mengembangkan paru-paru dan mengisi alveolus yang kolaps.
 Faktor sensorik : meliputi suhu,bunyi,cahaya,suara,dan penurunan suhu.
 Faktor kimia : perubahan dalam darah seperti penurunan kadar oksigen, peningkatan karbondioksida, dan penurunan pH
b. Frekuensi pernafasan bayi baru lahir sekitar 30-60 kali/menit
c. Sekresi lendir mulut yang dapat menyebabkan bayi batuk dan muntah, terutama selama sekitar 12-18 jam pertama
d. Bayi baru lahir lazimnya bernafas melaui hidung. Responden refleks terhadap obstruksi nasal dan membuka mulut mempertahankan jalan nafas. ( Erlangga hal 151 tahun 2012).
4. Perubahan kardiovaskuler
Berbagai perubahan anatomi berlangsung setelah lahir beberapa perubahan terjadi dengan cepat dan sebagian lagi berlangsung seiring dengan berjalannya waktu denyut nadi berkisar 120-160 kali/menit saat bangun dan 100 kali/menit saat tidur, rata-rata tekanan darah adalah 80/46mmHg dan bervariasi sesuai dengan tingkat aktivias bayi. Dengan berkembangnya paru paru, pada alveoli akan terjadi peningkatan oksigen, sebaliknya karbondioksida akan mengalami penurunan. Hal ini mengakibatkan terjadinya penurunan resistensi pembuluh darah dan arteri pulmonalis mengalir ke
paru dan ductus arteriosus tertutup. Setelah tali pusat dipotong, aliran darah dari plasenta terhenti dan foramen ovale tertutup.
5. Adaptasi neurologis
Sistem neurologis bayi secara anatomik atau fisiologis belum berkembang sempurna bayi baru lahir menunjukan gerakan-gerakan tidak terkoordinasi,pengaturan suhu yang labil,kontrol otot yang buruk,mudah terkejut,dan tremor pada ekstermitas perkembangan neonatus terjadi dengan sangat cepat saat suhu tubuh,perilaku yang lebih kompleks ( seperti kontrol kepala,tersenyum,dan meraih dengan tujuan akan berkembang)refleks bayi merupakan indikator penting dalam perkembangan bayi. Terdiri dari :
a. Refleks moro
b. Refleks rooting
c. Refleks Sucking
d. Refleks Swallowing
e. Refleks graps
f. Refleks tonick neck
g. Refleks walking and steping
h. Refleks babinsky
Perubahan lain
Alat-alat pencernaan, hati, ginjal dan alat-alat lain mulai berfungsi.
Tanda-tanda bayi baru lahir normal :
 Berat badan : 2500 – 4000 gr
 Panjang badan : 48 – 52 cm
 Lingkar kepala : 33 – 5 cm
 Lingkar dada: 30 – 38 cm
 Bunyi jantung : 120 – 160 x/menit
 Pernafasan dada : 40 – 60x/menit
Kulit kemerahan dan licin karena jaringan dan diikuti vernik caseosa. Rambut lanugo terlihat, rambut kepala biasanya sudah sempurna, Kuku telah agak panjang dan lepas, Genetalia jika perempuan labia mayora telah menutupi labia minora, jika laki-laki testis telah turun, Eliminasi baik, urine dan mekonium akan keluar dalam 24 jam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar