DESAIN KURIKULUM

TUGAS INDIVIDU 4
( 14 November - 19 November 2016)
NAMA :
IMA AUFYA HIDAYAH
KELAS
: B
NPM :
163112540120061
UNIVERSITAS
NASIONAL
FAKULTAS ILMU
KESEHATAN
PRODI DIV
KEBIDANAN
TAHUN 2016/2017
a.
Buatlah profil dan kompetensi prodi DIII kebidanan
PROFIL DIII KEBIDANAN
Visi
Pada
tahun 2020 menjadi Program Studi Kebidanan yang
terdepan dalam mutu untuk menghasilkan lulusan berdaya saing Nasional dilandasi
nilai-nilai religius dan berjiwa kewirausahaan.
Misi
1. Menyelenggarakan Tridarma perguruan
tinggi yang mendukung terwujudnya bidan
profesional;
2. Melaksanakan program akademik dan
non-akademik yang inovatif dan mampu
meningkatkan softskill sesuai kebutuhan stekholder;
3. Menghasilkan lulusan bidan profesional, mandiri, berakhlak
mulia dan berjiwa kewirausahaan.
Tujuan
1.
Menjadi
program studi yang unggul dalam pendidikan
dan penelitian
dan pengabdian masyarakat dan
kegiatan ilmiah bidang kebidanan.
2. Menjadi program
studi dengan tata-kelola yang baik dalam rangka menghasilan lulusan yang memiliki softskill
sesuai kebutuhan stekholder;
3. Menjadi program studi yang
menghasilkan lulusan kebidanan yang profesional,
berakhlak mulia dan berjiwa kewirausahaan.
Sasaran
1. Meningkatnya kuantitas dan kualitas mahasiswa
Program Studi D3 Ilmu Kebidanan
2.
Tercapainya pengembangan SDM dosen
dan tenaga pendidik
3.
Meningkatnya pencapaian pengembangan
sarana prasarana akademik
4.
Meningkatnya kualitas proses
pembelajaran
5.
Meningkatnya sistem jaminan mutu
6.
Meningkatnya kegiatan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat.
Kompetensi Lulusan
Lulusan
Program Studi D3 Kebidanan diharapkan memiliki
kompetensi seperti yang tercantum di bawah
ini, di samping mereka juga diharapkan
mempunyai kompetensi khusus institusional yaitu
kemampuan memadai dalam bahasa Inggris, menguasai
dasar-dasar ilmu dan keterampilan teknologi informasi.
Dengan semua kompetensi tersebut diharapkan
lulusan Program Studi D3 Kebidanan dapat menjadi Tenaga Kebidanan yang
profesional, bervisi global, dan berakhlak mulia.
Adapun
kompetensi yang harus dicapai Program Studi
D3 Ilmu Kebidanan ada 6 kompetensi adalah:
1.
Mampu
berperilaku Profesional, beretika dan bermoral
serta tanggap terhadap nilai sosial
budaya dalam praktik kebidanan
2.
Mampu
melakukan komunikasi efektif dengan perempuan,
keluarga,
masyarakat, sejawat dan
profesi lain dalam upaya peningkatan
derajat kesehatan ibu dan anak dalam
pelayanan kebidanan.
3.
Mampu
memberikan asuhan kebidanan secara efektif,
aman dan holistic
dengan
memperhatikan aspek budaya terhadap ibu hamil, ibu bersalin, nifas dan
menyusui, bayi baru lahir, balita dan
kesehatan reproduksi pada kondisi normal berdasarkan
standar praktik kebidanan dank ode etik profesi.
4.
Mampu
memberikan penanganan kegawatdaruratan sesuai dengan kewenangannya
5.
Mampu
melakukan upaya promotif, preventif, deteksi
dini dan pemberdayaan masyarakat dalam pelayannan kebidanan.
6.
Mempunyai
kemampuan mengelola kewirausahaan dalam pelayanan kebidanan
yang menjadi tanggung jawabnya.
b.
Sebutkan dan
Jelaskan kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang bidan
dan seorang dosen.\
1.
Standar
kompetensi yang harus dimiliki oleh bidan
Bidan
adalah seorang wanita seorang wanita yang telah mengikuti program pendidikan
yang diakui, telah lulus dari pendidikan tersebut, serta memenuhi kualifikasi
untuk didaftar (register) dan atau memiliki izin yang sah (lisensi) untuk
melakukan praktik bidan. Kompetensi bidan tidak terlepas dari kewenangan bidan
yang telah diatur dalam peraturan Kepmenkes RI No. 900/Menkes/SK/II/2002 yang
merupakan landasan hukum dari pelaksanaan praktik kebidanan. Dan sebagai
seorang bidan kita harus menguasai 9 Kompetensi Bidan. Adapun 9 Kompetensi
Bidan sebagai berikut:
Kompetensi
1 : Bidan memiliki persyaratan pengetahuan dan ketrampilan dari ilmu sosial,
kesmas dan etik yg membentuk dasar dr asuhan yg bermutu tinggi sesuai dg budaya
untuk wanita, bayi baru lahir serta keluarganya.
Kompetensi
2 : Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, pendidikan kesehatan yang
tanggap terhadap budaya, dan pelayanan menyeluruh di masyarakat dalam rangka
meningkatkan kehidupan keluarga yang sehat, perencanaan kehamilan, dan kesiapan
menjadi orang tua.
Kompetensi
3 : Bidan memberikan asuhan antenatal yang bermutu tinggi untuk mengoptimalkan
kesehatan selama kehamilan yang meliputi: deteksi dini, pengobatan, atau
rujukan untuk komplikasi tertentu.
Kompetensi 4
: Asuhan selama persalinan dan
kelahiran, bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, tanggap terhadap
kebudayaan setempat selama persalinan, memimpin selama persalinan yang bersih
dan aman, menangani situasi kegawatdaruratan tertentu untuk mengoptimalkan
kesehatan wanita dan bayinya yang baru lahir Kompetensi 5
: Asuhan pada ibu nifas dan
menyusui, bidan memberikan asuhan pada ibu nifas dan menyusui yang bermutu
tinggi dan tanggap terhadap budaya setempat.
Kompetensi 6
: Asuhan pada bayi baru
lahir,bidan memberikan suhan yang bermutu tinggi, komprehensif pada bayi baru
lahir sehat sampai dengan 1 bulan.
Kompetensi
7 : Asuhan pada bayi dan balita, bidan
memberikan asuhan yang bermutu tinggi, komprehensif pada bayi dan balita sehat
(1 bulan – 5 tahun).
Kompetensi 8
: Kebidanan komunitas, bidan
memberikan asuhan yang bermutu tinggi dan komprehensif pada keluarga, kelompok
dan masyarakat sesuai dengan budaya setempat.
Kompetensi
9 :
Asuhan pada ibu/wanita dengan gangguan reproduksi, melaksanakan asuhan
kebidanan pada wanita/ibu dengan gangguan system reproduksi.
2. Jenis-jenis
kompetensi yang perlu dimiliki oleh dosen untuk mendapatkan sertifikat
pendidik sekurang-kurangnya adalah sebagai berikut.
a. Kompetensi Pedagogik
1. Kemampuan Merancang Pembelajaran
a. Batasan
Kemampuan tentang proses pengembangan mata kuliah dalam kurikulum, pengembangan bahan ajar, serta perancangan strategi pembelajaran
Kemampuan tentang proses pengembangan mata kuliah dalam kurikulum, pengembangan bahan ajar, serta perancangan strategi pembelajaran
b. Sub Kompetensi
1) Menguasai berbagai perkembangan dan isu dalam sistem pendidikan.
2) Menguasai strategi pengembangan kreatifitas
3) Menguasai prinsip-prinsip dasar belajar dan pembelajaran’
4) Mengenal mahasiswa secara mendalam.
5) Menguasai beragam pendekatan belajar sesuai dengan karakteristik mahasiswa.
6) Menguasai prinsip-prinsip pengembangan kurikulum berbasis kompetensi.
7) Mengembangkan mata kuliah dalam kurikulum program studi.
8) Mengembangkan bahan ajar dalam berbagai media dan format untuk mata kuliah tertentu.
9) Merancang strategi pemanfaatan beragam bahan ajar dalam pembelajaran.
10) Merancang strategi pembelajaran mata kuliah.
11) Merancang strategi pembelajaran mata kuliah berbasis lCT.
1) Menguasai berbagai perkembangan dan isu dalam sistem pendidikan.
2) Menguasai strategi pengembangan kreatifitas
3) Menguasai prinsip-prinsip dasar belajar dan pembelajaran’
4) Mengenal mahasiswa secara mendalam.
5) Menguasai beragam pendekatan belajar sesuai dengan karakteristik mahasiswa.
6) Menguasai prinsip-prinsip pengembangan kurikulum berbasis kompetensi.
7) Mengembangkan mata kuliah dalam kurikulum program studi.
8) Mengembangkan bahan ajar dalam berbagai media dan format untuk mata kuliah tertentu.
9) Merancang strategi pemanfaatan beragam bahan ajar dalam pembelajaran.
10) Merancang strategi pembelajaran mata kuliah.
11) Merancang strategi pembelajaran mata kuliah berbasis lCT.
2. Kemampuan Melaksanakan Proses
Pembelajaran
a, Batasan
Kemampuan mengenal mahasiswa (karakteristlk awal dan latar belakang mahasiswa), ragam teknik dan metode pembelajaran, ragam media dan sumber belajar, serta pengelolaan proses pembelajaran.
Kemampuan mengenal mahasiswa (karakteristlk awal dan latar belakang mahasiswa), ragam teknik dan metode pembelajaran, ragam media dan sumber belajar, serta pengelolaan proses pembelajaran.
b. Sub Kompetensi
1) Menguasai keterampilan dasar mengajar.
2) Melakukan identifikasi karakteristik awal dan latar belakang mahasiswa.
3) Menerapkan beragam teknik dan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mahasiswa dan tujuan pembelajaran.
4) Memanfaatkan beragam media dan sumber belajar dalam pembelajaran.
5) Melaksanakan proses pembelajaran yang produktif, kreatif, aktif, efektit dan menyenangkan.
6) Mengelola proses pembelajaran.
7) Melakukan interaksi yang bermakna dengan mahasiswa.
8) Memberi bantuan belajar individual sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.
1) Menguasai keterampilan dasar mengajar.
2) Melakukan identifikasi karakteristik awal dan latar belakang mahasiswa.
3) Menerapkan beragam teknik dan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mahasiswa dan tujuan pembelajaran.
4) Memanfaatkan beragam media dan sumber belajar dalam pembelajaran.
5) Melaksanakan proses pembelajaran yang produktif, kreatif, aktif, efektit dan menyenangkan.
6) Mengelola proses pembelajaran.
7) Melakukan interaksi yang bermakna dengan mahasiswa.
8) Memberi bantuan belajar individual sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.
3. Kemampuan Menilai Proses dan
Hasil Pembelajaran
a. Batasan
Kemampuan melakukan evaluasi dan refleksi terhadap proses dan hasil belajar dengan menggunakan alat dan proses penilaian yang sahih dan terpercaya, didasarkan pada prinsip, strategi, dan prosedur penilaian yang benar, serta mengacu pada tujuan pembelajaran.
Kemampuan melakukan evaluasi dan refleksi terhadap proses dan hasil belajar dengan menggunakan alat dan proses penilaian yang sahih dan terpercaya, didasarkan pada prinsip, strategi, dan prosedur penilaian yang benar, serta mengacu pada tujuan pembelajaran.
b. Sub Kompetensi
1) Menguasai standar dan indikator hasil pembelajaran mata kuliah sesuai dengan tujuan Pembelajaran.
2) Menguasai prinsip, strategi, dan prosedur penilaian pembelajaran.
3) Mengembangkan beragam Instrumen penilaian proses dan hasil pembelajaran’
4) Melakukan penilaian proses dan hasil pembelajaran secara berkelanjutan’
5) Melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran secara berkelanjutan’
6) Memberikan umpan balik terhadap hasil belajar mahaslswa.
7) Menganalisis hasil penilaian hasil pembelajaran dan refleksi proses pembelajaran.
8) Menindaklanjuti hasil penilaian untuk memperbaiki kualitas pembelajaran’
1) Menguasai standar dan indikator hasil pembelajaran mata kuliah sesuai dengan tujuan Pembelajaran.
2) Menguasai prinsip, strategi, dan prosedur penilaian pembelajaran.
3) Mengembangkan beragam Instrumen penilaian proses dan hasil pembelajaran’
4) Melakukan penilaian proses dan hasil pembelajaran secara berkelanjutan’
5) Melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran secara berkelanjutan’
6) Memberikan umpan balik terhadap hasil belajar mahaslswa.
7) Menganalisis hasil penilaian hasil pembelajaran dan refleksi proses pembelajaran.
8) Menindaklanjuti hasil penilaian untuk memperbaiki kualitas pembelajaran’
4. Kemampuan Memanfaatkan Hasil
Penelitian untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran
a. Batasan
Kemampuan melakukan penelitian pembelajaran serta penelitian bidang ilmu, mengintegrasika n temuan hasil penelitian untuk peningkatan kualitaspembelajarandarisisipengelolaanpembelajaranmaupunpembelajaranbidang ilmu.
Kemampuan melakukan penelitian pembelajaran serta penelitian bidang ilmu, mengintegrasika n temuan hasil penelitian untuk peningkatan kualitaspembelajarandarisisipengelolaanpembelajaranmaupunpembelajaranbidang ilmu.
b. Sub Kompetensi
1) Menguasai prinsip, strategi, dan prosedur penelitian pembelajaran (instructionol reseo rchl dalam berbagai aspek pembela.iaran’
2) Melakukan penelltian pembelajaran berdasarkan permasalahan pembelajaran yang otentik.
3) Menganalisis hasil penelitian pembelajaran.
4) Menindaklanjuti hasil penelitian pembelajaran untuk memperbaiki kualitas pembelajaran.
1) Menguasai prinsip, strategi, dan prosedur penelitian pembelajaran (instructionol reseo rchl dalam berbagai aspek pembela.iaran’
2) Melakukan penelltian pembelajaran berdasarkan permasalahan pembelajaran yang otentik.
3) Menganalisis hasil penelitian pembelajaran.
4) Menindaklanjuti hasil penelitian pembelajaran untuk memperbaiki kualitas pembelajaran.
B. Kompetensi Profesional
l. Batasan
Profesionalisme merupakan sikap
yang lahir dari keyakinan terhadap peker.iaan yang dipegang sebagal sesuatu
yang bernilai tinggi sehingga dicintai secara sadar, dan hal itu nampak dari
upaya yang terus-menerus dan berkelanjutan dalam melakukan perbaikan yang tiada
hentinya. Jadi kompetensi profesional adalah suatu kemampuan yang tumbuh secara
terpadu dari pengetahuan yang dimiliki tentang bidang ilmu tertentu,
keterampilan menerapkan pengetahuan yang dikuasai maupun sikap positif yang
alamiah untuk memajukan, memperbaiki dan mengembangkannya secara berkelanjutan,
dan disertai tekad kuat untuk mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidik profesional berupaya
untuk mewujudkan sikap (optitudel dan perilaku (behavior) ke arah menghasilkan
peserta didik yang mempunyai hasrat, tekad dan kemampuan memajukan profesi yang
berdasarkan ilmu dan teknologi. Dengan sikap dan perilaku, dosen melakukan
perbaikan yang berkelanjutan, meningkatkan efisiensi secara kreatif melalui
upaya peningkatan produktivitas dan optimalisasi pendayagunaan sumber-sumber
yang ada di sekitarnya.
Penelitian dan pengembangan
merupakan salah satu bentuk proses kreatif dosen dalam memajukan horison ilmu
pengetahuan dan teknologi seyogyanya membawa pengaruh kepada kebudayaan dan
peradaban. Hasil dari penelitian, eksperimen dan pengembangan itu diperkenalkan
oleh dosen kepada masyarakat sebagai bentuk pelayanan pemecahan masalah
masyarakat umum, peningkatan efisiensi dunia usaha dan industri, serta
perbaikan mental masyarakat yang menunjang pembangunan watak dan kesejahteraan
bangsa. Pengabdian kepada masyarakat merupakan suatu upaya penyebarluasan dan
penerapan hasil penelitian dosen sebagai kegiatan pengembangan untuk memajukan
kebudayaan dan peradaban masyarakat melalui kema,iuan teknologi, kiat, ataupun
kebijakan yang berdasarkan penelitian ilmiah yang dilakukan oleh dosen.
Melalui kompetensi profesional,
dosen secara dinamis mengembangkan wawasan keitmuan, menghasilkan ilmu, seni,
dan teknologi berdasarkan penelitian, dan menyelenggarakan pelayanan kepada
masyarakat dari hasil penelitian, dan pada akhirnya mengembangkan kebudayaan
dan peradaban masyarakatnya sebagai pemangku kepentingan.
2. sub Kompetensi
a. Penguasaan materi pelajaran secara luas dan
mendalam.
Penguasaan dosen terhadap materi
pelajaran dalam bidang ilmu tertentu secara luas diartikan sebagai kemampuan
dosen untuk memahami tentang asal usul, perkembangan, hakikat dan tujuan dari
ilmu tersebut. Sementara itu, penguasaan yang mendalam berarti kemampuan dosen
untuk memahami cara dan menemukan ilmu, teknologi dan atau seni, khususnya
tentang bidang ilmu yang diampunya. Selanjutnya, dosen juga mempunyai kemampuan
memahami nilai,makna dan kegunaaan ilmu terutama dalam kaitannya dengan
pemanfaatannya dalam kehidupan manusia, sehingga mempunyai dampak kepada
kebudayaan dan peradaban. Bersamaan dengan itu keterbatasan serta batasan
materi pelajaran, dalam kaitannya dengan etika ilmu, tradisi dan budaya
akademis merupakan yang perlu dikuasai dosen sebagai landasan moral untuk
menghindari kerancuan dan kemudaratan (hozard) yang mungkin ditimbulkan. Dengan
demikian, penguasaan materi yang luas dan mendalam dalam suatu bidang ilmu
tertentu sangat erat berkaitan dengan filosofi bidang ilmu yang ditekuni.
Dalam hal ini, diharapkan dosen akan menyadari:
1) pentingnya memiliki pengetahuan yang sangat mendalam tentang bidang ilmunya, dan terus menerus terpacu untuk mencari lebih banyak pengetahuan yang berkenaan dengan bidang ilmunya.
2) pentingnya bergabung dan mengukur diri di dalam kelompok atau asosiasi profesi, berpartisipasi aktif di dalamnya, sebagai wahana untuk mengembangkan diri secara profesional.
3) pentingnya kemampuan menempatkan diri sebagai seseorang yang berta nggungjawab terhadap perkembangan bidang ilmu dan seninya, dan siap mengambil langkah inisiasi untuk pengembangan maupun pemecahan masalah.
1) pentingnya memiliki pengetahuan yang sangat mendalam tentang bidang ilmunya, dan terus menerus terpacu untuk mencari lebih banyak pengetahuan yang berkenaan dengan bidang ilmunya.
2) pentingnya bergabung dan mengukur diri di dalam kelompok atau asosiasi profesi, berpartisipasi aktif di dalamnya, sebagai wahana untuk mengembangkan diri secara profesional.
3) pentingnya kemampuan menempatkan diri sebagai seseorang yang berta nggungjawab terhadap perkembangan bidang ilmu dan seninya, dan siap mengambil langkah inisiasi untuk pengembangan maupun pemecahan masalah.
b. Kemampuan merancang, melaksanakan, dan menyusun
laporan penelitian.
Kemampuan ini berkaitan dengan
pemahaman dan keterampilan dosen tentang metodologi ilmiah, rancangan
penelitian dan atau percobaan, serta kemampuan mengorganisasikan dan
menyelenggaraka n penelitian bidang ilmu mulai dari perumusan masalah,
penyusunan hipotesis, perancangan data dan alat yang akan digunakan, serta
metode analisis yang mendasarinya. Selanjutnya dosen mampu menerapkan
rancangan, metode dan analisis tersebut dalam melaksanakan penelitian, sehingga
tujuan penelitian dapat dicapai. Akhirnya semua itu dapat dituliskan dalam
suatu laporan yang sistemik, bahkan dapat dikembangkan sebagai bahan utama
dalam menyusun karya ilmiah untuk pertemuan ilmiah dan atau jurnal ilmlah.
c. Kemampuan mengembangkan dan menyebarluaskan
inovasi.
Dosen mampu mengembangkan hasil
penelitian ke dalam bentuk yang dapat diterapkan untuk kepentingan tertentu,
misalnya berupa teknik, kiat, dan kebijakan. Seorang dosen seyogyanya mempunyai
motivasi untuk menyebarluaskan temuan dan hasil penelitiannya itu’ Oleh karena
itu kemampuan dalam bidang ilmu, teknologi dan/atau seni yang berdasarkan
penelitian seseorang dapat diukur dari kegiatan kesarjanaan dan menunjukkan
kemampuan yang berkesinambungan dengan ketertarikan yang nyata terhadap
kegiatan akademis dan intetektual. Hal itu nampak dari berbagai karyanya,
antara lain, berupa penulis bersama lco-outhorship\, serta memberi sumbangan
yang bermakna dalam halhal; kajian dan laporan yang bersifat kependidikan,
makalah kajian telaah atau tinjauan (reviewl, menulis buku ajar atau sebagian
bab dalam suatu buku ajar, melayani kegiatan penyuntingan (editorioll,
pendayagunaan media elektronik dalam penyebaran hasil penelitian, surat kepada
penyunting majalah ilmiah (journatl, menyusun bahan sillabus berdasarkan hasil
penelitiannya, serta mengelola pertemuan ilmiah khusus dan laboratorium.
d. Kemampuan merancang, melaksanakan dan menilai
pengabdian kepada masyarakat.
Hasil penelitian yang diperoleh
lazimnya tak dapat langsung diterapkan, melainkan perlu dikembangkan lagi agar
dapat diterapkan di kalangan masyarakat’ Untuk itu seorang dosen yang
profesional perlu mempunyai kemampuan untuk melakukan pengembangan sebagai
bagian kelanjutan dari penelitian. Dalam hal ini, dosen diharapkan memiliki
kemampuan melaksanakan rancangan penerapan tersebut baik dalam tingkat
percobaan maupun dalam tingkat penyebaran secaramasif.
Hasil penerapan selanjutnya harus dapat dinilai oleh dosen untuk perbaikan lanjutan maupun sebagai bahan penelitian selanjutnya. Evaluasi dua arah tersebut memainkan peranan penting bagi pengembangan wawasan dan kompetensi dosen
yang bersangkutan, serta mendorong terjadinya perbaikan ke arah optimalisasi dan efisiensi yang memajukan teknologi masyarakat dan berdampak terhadap perkembangan kebudayaan dan peradaban.
Hasil penerapan selanjutnya harus dapat dinilai oleh dosen untuk perbaikan lanjutan maupun sebagai bahan penelitian selanjutnya. Evaluasi dua arah tersebut memainkan peranan penting bagi pengembangan wawasan dan kompetensi dosen
yang bersangkutan, serta mendorong terjadinya perbaikan ke arah optimalisasi dan efisiensi yang memajukan teknologi masyarakat dan berdampak terhadap perkembangan kebudayaan dan peradaban.
C. Kompetensi sosial
1. Batasan
Kemampuan melakukan hubungan sosial dengan mahasiswa, kolega, karyawan dan masyarakat untuk menunjang pendidikan.
Kemampuan melakukan hubungan sosial dengan mahasiswa, kolega, karyawan dan masyarakat untuk menunjang pendidikan.
2. Sub Kompetensi
Kemampuan menghargai keragaman sosial dan konservasi lingkungan Menyampaikan pendapat dengan runtut, efisien dan jelas
Kemampuan menghargai pendapat orang lain Kemampuan membina suasana kelas. Kemampuan membina suasana kerja
Kemampuan mendorong peran serta masyarakat
Kemampuan menghargai keragaman sosial dan konservasi lingkungan Menyampaikan pendapat dengan runtut, efisien dan jelas
Kemampuan menghargai pendapat orang lain Kemampuan membina suasana kelas. Kemampuan membina suasana kerja
Kemampuan mendorong peran serta masyarakat
D. Kompetensi Kepribadian
1. Batasan
Sejumlah nilai, komitmen, dan etika professional yang mempengaruhi semua bentuk perilaku dosen terhadap mahasiswa, teman sekerja, keluarga dan masyarakat, serta mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa, termasuk pengembangan diri secara professional.
Sejumlah nilai, komitmen, dan etika professional yang mempengaruhi semua bentuk perilaku dosen terhadap mahasiswa, teman sekerja, keluarga dan masyarakat, serta mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa, termasuk pengembangan diri secara professional.
Sub Kompetensi
a. Empati lempothyl: Meletakkan sensitifitas dan pemahaman terhadap bagaimana mahasiswa melihat dunianya sebagai hal yang utama dan penting dalam membantu terjadinya proses belajar’
b. Berpandangan positif terhadap orang lain, termasuk nilai dan potensi yang dimiliki. Menghormati harga diri dan integritas mahasiswa, disertai dengan adanya harapan yang realistis (positif) terhadap perkembangan dan prestasi mereka’
c. Berpandangan positif terhadap diri sendiri, termasuk nilai dan potensi yang dimiliki. Mempunyai harga diri dan integritas diri yang baik, disertai dengan tuntutan dan harapan yang realitis (positif) terhadap diri.
d. ‘Genuine” lduthenticityli Bersikap tidak dibuat-buat, jujur dan terbuka’ mudah ‘dilihat’ orang lain.
e. Berorientasi kepada tujuan: Senantiasa komit pada tujuan, sikap, dan nilai yang luas, dalam, serta berpusat pada kemanusiaan. Semua perilaku yang tampil berorientasi pada tujuan.
a. Empati lempothyl: Meletakkan sensitifitas dan pemahaman terhadap bagaimana mahasiswa melihat dunianya sebagai hal yang utama dan penting dalam membantu terjadinya proses belajar’
b. Berpandangan positif terhadap orang lain, termasuk nilai dan potensi yang dimiliki. Menghormati harga diri dan integritas mahasiswa, disertai dengan adanya harapan yang realistis (positif) terhadap perkembangan dan prestasi mereka’
c. Berpandangan positif terhadap diri sendiri, termasuk nilai dan potensi yang dimiliki. Mempunyai harga diri dan integritas diri yang baik, disertai dengan tuntutan dan harapan yang realitis (positif) terhadap diri.
d. ‘Genuine” lduthenticityli Bersikap tidak dibuat-buat, jujur dan terbuka’ mudah ‘dilihat’ orang lain.
e. Berorientasi kepada tujuan: Senantiasa komit pada tujuan, sikap, dan nilai yang luas, dalam, serta berpusat pada kemanusiaan. Semua perilaku yang tampil berorientasi pada tujuan.
c.
Sebutkan langkah-langkah dalam rekonstruksi MK
LANGKAH- LANGKAH REKONSTRUKSI
A. STANDAR
KOMPETENSI
Mahasiswa
diharapkan mampu melaksanakan asuhan kebidanan dengan pendekatan manajemen asuhan kebidanan didasari
konsep, sikap dan ketrampilan.
Tidak ada perubahan karena pada standar kompetensi ini telah mencakup semua
tujuan yang menjadi target utama dalam pembelajaran mata kuliah asuhan
kebidanan III
B. KOMPETENSI
DASAR
Kompetensi
dasar terdiri atas 6 kompetensi,
yaitu :
a. Mahasiswa dapat
menjelaskan
konsep dasar
masa nifas.
b. Mahasiswa dapat
menjelaskan proses laktasi
dan menyusui
c. Mahasiswa dapat
menjelaskan respon orang
tua terhadap bayi baru lahir
d. Mahasiswa dapat
menjelaskan
perubahan fisiologis
e. Mahasiswa dapat
menjelaskan
proses adaptasi fisiologis dan psikologis ibu dalam masa nifas.
f. Mahasiswa dapat
mengidentifikasi
kebutuhan dasar ibu masa nifas
Tidak ada perubahan karena
kompetensi dasar ini telah mencakup semua aspek dari kognitif, psikomotor (skill) dan afektif dalam memberikan asuhan kebidanan III (Nifas).
C. MATERI
PERKULIAHAN
Materi
perkuliahan tidak
direkonstruksi. Materi perkuliahan ini dapat menggunakan buku pelajaran
tertentu, kumpulan artikel, paper, atau ditulis sendiri oleh dosen.
D. STRATEGI
INSTRUKSIONAL
Strategi Lama : Strategi perkuliahan lama yang
digunakan terdiri dari penggunaan metode ceramah, diskusi, demonstrasi,
simulasi, tanya jawab dan pemberian tugas.
Strategi Baru :
a. Strategi perkuliahan baru lebih
variatif dan efektif yang disesuaikan dengan kompetensi yang diharapkan,
terdiri dari penggunaan metode ceramah, diskusi, demonstrasi, simulasi, tanya
jawab, kerja kelompok dan pemberian tugas, sehingga dapat menekankan dan melatihkan belajar aktif
kepada mahasiswa di dalam kelas.
b. Metode diskusi diterapkan terutama
dengan strategi group to group. Dua atau tiga kelompok memperoleh materi
diskusi sama. Strategi Group to group atau yang dalam bahasa Indonesia
bermakna pertukaran kelompok dengan kelompok merupakan salah satu strategi active
learning dimana tugas-tugas yang berbeda diberikan pada kelompok siswa yang
berbeda. Setiap kelompok mengajarkan kepada siswa lain yang dia pelajari.
Setiap kelompok ditugaskan untuk mendiskusikan materi yang diberikan dan
berkewajiban mempresentasikan hasil diskusi dalam kelompoknya.
Alasan Perubahan : Agar capaian
pembelajaran yang diberikan pada mahasiswa dapat diperoleh seluas-luasnya baik
itu kemampuan kognitif, afektif (softskill),
dan psikomotor (skill) dalam asuhan
kebidanan III
(Nifas).
E. INDIKATOR PENILAIAN DAN CARA
PENILAIAN
Penilaian Lama : Penilaian hasil belajar mahasiswa yang
lama berpusat pada hasil akhir dan penilaian proses hanya memiliki sumbangsi
sedikit dalam penilaian.
Penilaian Baru :
a. Penilaian hasil belajar mahasiswa yang
baru lebih berfokus pada penilaian proses belajar sehingga semua mahasiswa
mendapatkan kesempatan belajar yang sama.
b. Soal-soal tes dan ujian disesuaikan
dengan kompetensi yang diharapkan dicapai oleh mahasiswa.
c. Presentase
penilaian UTS (10%), UAS (20%), Tugas (30%), Keaktifan (30%) dan kehadiran
(5%).
d. Nilai tidak
dikeluarkan bila mahasiswa tidak mengumpulkan tugas dan kehadiran mahasiswa
kurang dari 75%.
d.
Apa yang anda
ketahui tentang bahan ajar. Sebutkan
1. Bahan Ajar Berdasarkan Bentuknya
Menurut
bentuk Bahan ajar berdasarkan bentuknya dapat dikelompokkan menjadi empat
kategori, yaitu bahan ajar cetak , bahan ajar dengar , bahan ajar pandang
dengar dan bahan ajar interaktif.
a. Bahan Ajar Cetak (Printed) yaitu
sejumlah bahan yang disiapkan dan
disiapkan dalam bentuk kertas ,yang dapat berfungsi untuk pembelajaran dan
penyampaian informasi (Kemp dan Dayton,1985).
Contohnya:
1. Handout, Menurut Andi Prastowo handout
merupakan bahan pembelajaran yang sangat ringkas, bersumber dari beberapa
literatur yang relevan terhadap kompetensi dasar dan materi pokok yang
diajarkan kepada peserta didik.
2. Buku teks,
pelajaran pada umumnya merupakan bahan tertulis yang menyajikan ilmu
pengetahuan atau buah pikiran dari pengarangnya yang disusun secara sistematis
berdasarkan kurikulum yang berlaku.
3.
Modul,adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik dapat
belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru.
4. Lembar
kegiatan siswa (student work sheet),adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang
harus dikerjakan oleh peserta didik.
Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk atau langkah-langkah untuk
menyelesaikan suatu tugas.
5. Brosur,
adalah bahan informasi tertulis mengenai suatu masalah yang disusun secara
bersistem atau cetakan yang hanya terdiri atas beberapa halaman dan dilipat
tanpa dijilid atau selebaran cetakan yang berisi keterangan singkat tetapi
lengkap tentang perusahaan atau organisasi
6. Foto/gambar ,memiliki makna yang lebih baik
dibandingkan dengan tulisan. Foto/gambar sebagai bahan ajar tentu saja
diperlukan satu rancangan yang baik agar setelah selesai melihat sebuah atau
serangkaian foto/gambar siswa dapat melakukan sesuatu yang pada akhirnya
menguasai satu atau lebih kompetensi dasar.
b. Bahan Ajar
Dengar (Audio) yaitu semua jenis bahan ajar yang menggunakan sistem sinyal
audio langsung, yang dapat dimainkan atau di dengar oleh seorang atau
sekelompok orang. Contohnya :Kaset , radio, piringan hitam , dan compact dist.
c. Bahan Ajar pandang dengar (Audiovisual),
yang sering dengan bahan ajar pandang yakni segala sesuatu yang sering dikenal
dengan bahan ajar pandang yaitu sesuatu yang memungkinkan sinyal audio dapat
dikombinasikan dengan gambar bergerak secara sekuensial.
Contoh :
Video Compact dist dan film.
d. Bahan ajar interaktif (inetcactive teaching
materials) yaitu bahan ajar yang dikombinasikan dari dua atau lebih media
audio, grafik,gambaar,animasi dan vidio. Yang pengunannya dimanupulasi atau di
beri perlakuan untuk mengendalikan suatu perintah.
Contoh
,Compact Dist Interaktif.
2. Bahan Ajar Menurut Cara kerjanya
Menurut cara
kerjanya bahn ajar dapat dibedakan menjadi lima macam ,sebagimana dijelaskan
sebagai berikut :
a. Bahan ajar
yang tidak diproyeksikan ,yakni bahan ajar yang tidak memerlukan perangkat proyektor untuk memproyeksikan isi di
dalamnya ,sehingga peserta didik bisa langsung mempergunakan (membaca, melihat,
dan mengamati) bahan ajar tersebut. Contohnya :foto, diagram, display, model,
dan lain sebagainya.
b. Bahan ajar yang diproyeksikan , yakni
bahan yang memerlukan proyektor dalam
penyampaian bahan ajar terhadap peserta didik.
Contohnya :
Slide, Film Strips, Overbead Tranparancies (OHP) Dan Proyeksi Komputer.
c. Bahan Ajar
Audio, yakni bahan yang berupa sinyal audio yang direkam dalam suatu media
rekaman .Untuk mempergunakannya , kita mesti memerlukan alat pemain (player)
media rekaman tersebut ,seperti Tempo Compo, CD Player, VCD Player, Multimedia
Player, dan lain sebagainnya.
Contohnya:
Kaset, Cd ,Flash Disk , Dan Lain –Lain .
d. Bahan Ajar
Video, yakni bahan ajar yang memerlukan alat pemutar yangbiasa berbentuk video
tape player ,VCD player dan sebagainnya. Karena bahan ajar ini hampir mirip
dengan bahan ajar audio, maka bahan ajar ini juga memerlukan media rekaman ,Hnya saja bahan ajar ini dilengkapi
dengan gambar. Jadi dalam tampilan , dapat diperoleh sebuah sajian gambar dan
suara secara bersamaan .
Contohnya:
Video , Film, Dan Lain Sebagainnya.
e. Bahan Ajar
(media)komputer, yakni bebagai jenis bahan ajar non cetak yang membutuhkan komputer. Contohnya:
Computer Mediated Instruction Dan Computer Based Multimedia Atau Hypermedia.
3. Bahan Ajar Menurut Sifatnya
Bahan ajar
menurut sifatnya dapat dibagi menjadi empat macam ,hal ini sebagaiman
disebutkan Rowntree dalam belawti,dkk ;Bahan ajar yang berbasiskan cetak
misalnya : famlet, panduan belajar peerta didik,bahan tutorial,buku kerja
peserta didik,peta,charts,majalah,koran dan sebagainya.
a. Bahan ajar yang berbasiskan cetak Misalnya:
Buku Famlet,Panduan Belajar Siswa, Bahan Tutorial, Buku Kerja Siswa, Peta,
Charts, Foto Bahan Dari Majalah Atau Koran , Dan Lain Sebagainnya.
b. Bahan ajar
yang berbasiskan teknologi, Misalnya: Audio Cassette,Siaran
Radio,Slide,Filmstrips,Film,Video Cassetes ,Siaran Televisi,Video Interaktif,
Computer Based Tutorial,Dan Multi Media
c. Bahan ajar yang dipergunakan untuk praktek
atau proyek, Misalnya: Kits Sains, Lembar Observasi, Lembar Wawancara, Dan Lain
Sebagainya.
d. Bahan ajar yang dibutuhkan untuk keperluan
interaksi manusia ( terutama untuk keperluan pendidikan jarak jauh ), misalnya:
Telepon, Hand Phone, Video Conferencing, Dan Lain Sebagainnya.
Zainuddin,
dkk menambahkan jenis bahan ajar yang
umumnya diakui bermanfaat dalam program pembelajaran berdasarkan antara lain:
1. Bahan ajar yang bersifat memotifasi
pesrta didik
Bahan ajar
ini di rancang untuk menarik minat peserta didik dalam berbagai kelompok
belajar sehingga terdorong untuk mengikuti program pembelajaran . Jenis bahan
ajar yang bersifat memotifasi ada dua yakni:
a) Bahan ajar cetak , seperti poster,
famflet, brosur, bergambar dan komik.
b) Bahan ajar elektronik seperti: film,fiilm
strip, radio, video, slogan radio, dan sebagainnya.
2. Bahan ajar yang bersifat pengajaran
Bahan ajar
jenis ini terdiri dari beragam paket , seperti buku pelajaran permulaan (
primer) , buku kerja , buku guru, poster , alat peraga, dan sejenisnya bahan
ajar ini digunakan saat waktu proses belajar mengajar berlangsung.
3. Bahan ajar lanjutan
Bahan ajar
ini ditulis untuk tahap pasca proses pembelajaran,yaitu bagi mereka yang baru
mengenal huruf yang diharapkan menerapkan keterampilan bahan ajar untuk
menambah pengetahuan dan menjadikanya membaca sebagai kebiasaan atau
kesenangan. Bahan belajar ini berguna untuk memperkuat keterampilan peserta
didik yang sudah dikuasi sebelumnya serta untuk peningkatan kualitas hidup mereka . Contohnya, famplet
dan buku kecil.
e.
Coba anda
jelaskan apa yang dimaksud dengan evaluasi kurikulum serta kaitanya dengan
pelaksanaan kurikulum pada saat ini
Pengertian evaluasi
kurikulum :
Evaluasi kurikulum adalah
penelitian yang sistematik tentang manfaat, kesesuaian efektifitas dan
efisiensi dari kurikulum yang diterapkan. Atau evaluasi kurikulum adalah proses
penerapan prosedur ilmiah untuk mengumpulkan data yang valid dan reliable untuk
membuat keputusan tentang kurikulum yang sedang berjalan atau telah dijalankan.
Evaluasi kurikulum ini dapat
mencakup keseluruhan kurikulum atau masing-masing komponen kurikulum seperti
tujuan, isi, atau metode pembelajaran yang ada dalam kurikulum tersebut.Secara
sederhana evaluasi kurikulum dapat disamakan dengan penelitian karena evaluasi
kurikulum menggunakan penelitian yang sistematik, menerapkan prosedur ilmiah
dan metode penelitian. Perbedaan antara evaluasi dan penelitian terletak pada
tujuannya. Evaluasi bertujuan untuk menggumpulkan, menganalisis dan menyajikan
data untuk bahan penentuan keputusan mengenai kurikulum apakah akan direvisi
atau diganti. Sedangkan penelitian memiliki tujuan yang lebih luas dari
evaluasi yaitu menggumpulkan, menganalisis dan menyajikan data untuk menguji
teori atau membuat teori baru.
Kaitannya
evaluasi kurikulum dengan pelaksanaan kurikulum pada saat ini khususnya untuk
tahun 2016 ini yaitu :
Evaluasi
kurikulum sangat penting dilakukan agar kegiatan atau proses dapat berjalan
dengan baik dan tercapai tujuan yang di inginkan tetapi dengan pelaksanaan
kurikulum pada saat ini yaitu banyak sekolah ataupun lembaga pendidikan yang
tidak memperhatikan evaluasi dari kurikulum itu sendiri sehingga banyak lulusan siswa atau pun pelajar yang tidak
sesuai dengan kriteria dari evaluasi kurikulum yang sudah ditetapkan.
f.
Menurut anda model evaluasi apa yang cocok digunakan
pada saat sekarang ini?
Model
Evaluasi Kuantitatif yang cocok digunakan pada sekarang ini karena model ini
mengutamakan evaluasi dari nilai tes pelajar, dengan adanya tes sendiri bisa
menilai sejauh mana pelajar dapat mencapai tujuan dari kurilukum yang telah di
tetapkan. Adapun
ciri yang menonjol dari evaluasi kuantitatif adalah penggunaan prosedur
kuantitatif untuk mengumpulkan data sebagai konsekuensi penerapan pemikiran
paradigma positivisme. Sehingga model-model evaluasi kuantitatif yang ada
menekankan peran penting metodologi kuantitatif dan penggunaan tes. Ciri berikutnya
dari model-model kuantitatif adalah tidak digunakannya pendekatan proses dalam
mengembangkan criteria evaluasi.
g.
Coba anda jelaskan mengapa dalam pelaksanaan
kurikulum perlu dilakukan evaluasi?
Evaluasi dalam pelaksanaan kurikulum sangat penting
dilakukan agar kegiatan atau proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik
dan tercapai tujuan yang di inginkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar